Daftar Blog Saya

Kamis, 23 Oktober 2014

Kaktus Tanaman Kering nan Indah

Pengen punya taneman yang gampang perawatan dan ga ngerepotin? Tanaman yang bisa ditaro dimana pun anda suka? Tanaman yang mempunyai banyak manfaat? kaktus lah tanaman yang anda cari. Meski pun berduri namun tanaman mungil ini merupakan tanaman yang sangat disukai oleh kebanyakan orang karena perawatan yang mudah dan tidak merepotkan.

Asal – usul Kaktus
Salah satu tumbuhan berduri di dunia ini adalah Kaktus, Kaktus bisa tumbuh pada jangka waktu yang lama tanpa pengairan.  Kaktus pada umumnya ditemukan di daerah yang kering seperti gurun dan tanah tandus. Kaktus punya akar yang panjang kedalam tanah untuk mencari air, kemudian air yang diserap kaktus akan disimpan didalam ruang pada batang Kaktus.  Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk duri sehingga dapat mengurangi penguapan air pada daun dan melindungunya dari serangan pemangsa.

Penemuan tumbuhan kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukan Dunia Baru. Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi penjajahan oleh Bangsa Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad ke-16. Para peneliti bangsa Eropa mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah yang unik. Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah.  Genus kaktus pertama yang diimpor ke Eropa adalah Melocactus.  Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani kaktos. Dalam bahasa Yunani kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.

Ciri-ciri dan Habitat Kaktus
Menurut hasil riset para peneliti kaktus hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun, Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering, hutan meranggas, atau padang rumput. Pada umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis. Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang berbeda-beda. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki kemampuan metabolisme yang berbeda dari tumbuhan lainnya. 
Kaktus membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari. Pada malam hari kaktus juga mengambil Karbondioksida di sekitarnya dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis pada siang hari.  Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan perubahan dari daun dan dimanfaatkan sebagai pertahanan dari para pemangsa. Tumbuhan kaktus juga menghasilkan bunga yang berguna dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan tetapi tidak memiliki tangkai bunga.

Manfaat Tumbuhan Kaktus Bagi Manusia
Beragam jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah satunya adalah spesies Opuntia. Spesies ini banyak dibudidayakan untuk diambil buah dan batangnya. Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai. Sementara itu, batang muda Opuntia yang akan dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Dulunya, spesies kaktus Carnegiea gigantean dimanfaatkan sebagai bahan dasar tepung untuk pembuatan roti. Bagian akar dari Echinocactus platycanthus  diolah untuk dicampur cairan gula pada pembuatan permen. Akarnya mengandung lignin yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

Kaktus pun dapat dimanfaatkan dalam segi pengobatan. Apa yang membuat tumbuhan berduri ini berkhasiat? Dalam sebuah penelitian, secuil kaktus ternyata sangat kaya flavonoid. Flavonoid sangat dikenal terutama atas kemampuan antioksidan sehingga disebut "pengubah respon biologi alami". Tak lain zat ini mampu mendukung mengubah reaksi tubuh terhadap alergen dan virus. Banyak laporan menyatakan jika flavonoid berperan besar melawan karsinogen, dan menciptakan aktivitas anti kanker. Zat ini sendiri banyak dikandung teh hijau, coklat, dan beberapa jenis buah. Setiap bagian kaktus pir berduri dapat digunakan, dan bagian pipih besar, berwarna hijau berukuran seperti piring oval, memiliki nutrisi berkadar besar. Mineral seperti potasium, kalsium, zat besi, magnesium, banyak ditemukan dalam bagian itu, ditambah beta-caroten (bentuk awal vitami A) dan vitami C. Semua zat yang juga ditemukan dalam bayam--sayuran kerap digunakan untuk diet kesehatan.
Penelitian juga menunjukkan jika kaktus membantu menyembuhkan tubuh dari dalam. 

Dengan melindungi sistem kekebalan, dan menyingkirkan radikal bebas dalam tubuh, pir berduri ini berpotensi memperlambat penuaan, dan terus-menerus membantu fungis organ bekerja maksimal.
Selain itu, buah kaktus pun teruji efektif menurunkan tekanan darah dan menjaga kadar LDL alias kolesterol jahat pada level rendah serta meminimalkan ancaman jantung kelebihan beban kerja.
Sejak kaktus pir berduri menarik perhatian, para atlet mulai mengonsumsi untuk memperoleh lebih banyak energi. Saat berlatih normal, berlatih pasca cidera dan sakit, menjadi terbantu dengan penyembuhan lebih cepat oleh ekstrak kaktus. Selain rendah lemak, tinggi serat, bernutrisi tinggi, kaktu pir berduri, masuk dalam daftar tertinggi herbal dengan kandungan rendah gula.Dalam, publikasi terakhir di Journal of Ethnopharmacology and Diabetes Care, bagian pipih kaktus berkontribusi dalam pengobatan efektif terhadap diabetes Tipe II. Riset lain dari Universitas Arizona meneliti kandungan pektin kaktus--ditemukan di bagian buah--ternyata efektif dalam penurunan tingkat kolesterol LDL dan juga ditemukan jika pektin membantu tubuh menyetabilkan kadar glukosa darah, dengan kata lain mencegah atau meminimalkan resiko diabetes. Anda punya kaktus tipe gurun pasir Meksiko di kebun? Coba potong sedikit untuk membuktikan khasiatnya.

Beberapa tips untuk merawat kaktus.
  • Jika tanaman kaktus kamu diletakkan dalam ruangan, Angin-anginkan kaktus kamu paling tidak 3 hari sekali. Kenapa ini harus dilakukan? Biasanya tanaman kaktus yang diletakkan dalam ruangan akan lembab. Jika hal ini terus dibiarkan akan membuat tanaman kaktus mati secara perlahan. Namun berbeda jika tanaman kaktus kamu letakkan pada tempat yang cukup mendapat sinar matahari. Hal ini tidak perlu lagi kamu lakukan karena tanaman kaktus tidak akan lembab.
  • Meski membutuhkan sinar matahari seperti yang telah disebutkan pada poin 1, namun tetap saja kamu tidak boleh membiarkan tanaman kaktus untuk terkena sinar matahari langsung. Jika kamu meletakkan tanaman kaktus ditempat yang mudah terkena sinar matahari secara langsung, bagian ujung tanaman kaktus akan berubah warna menjadi coklat kehitaman yang berarti tanaman kaktus kamu sudah terbakar.

  • Dalam merawat kaktus, penyiraman air sebaiknya dilakukan antara 3 sampai 7 hari tergantung dari kondisi cuaca di daerah kamu. Seperti yang telah saya sebutkan pada paragraph ketiga artikel ini, kamu harus menyesuaikan cuaca dalam menyiram tanaman kaktus. Saat cuaca kering atau kemarau kamu bisa menyiramnya 3 hari sekali. Namun jika cuaca lembab atau musim penghujan kamu bisa menyiramnya sekali dalam seminggu. Atau lebih mudahnya, kamu baru boleh menyiram kaktus saat media tanam sudah benar-benar kering. Biasanya, pada pot berukuran besar seperti 12cm, kita harus lebih menelitinya. Biasanya media tanam bagian atas memang terlihat kering namun pada bagian bawahnya masih lembab. Apalagi jika kamu menggunakan pot berukuran 24cm. Biasanya media tanam pada pot berukuran 24cm akan benar-benar kering setelah 2 sampai 3 minggu. Dalam menyiram kamu juga tidak boleh asal. kamu harus menggunakan botol spray khusus agar tanaman kaktus tidak lembab. Jika tanaman kaktus kamu lembab, biasanya bagian ujung tanaman kaktus akan terasa lembek. Penyiraman bisa kamu lakukan pada pagi atau sore hari.
  • Pemberian pupuk untuk tanaman kaktus jenis pupuk organik adalah pupuk NPK yang bisa kamu dapatkan dari penjual tanaman. Pemberiannya juga tidak boleh asal tabur. kamu harus memasukkan pupuk kedalam media tanam kaktus. Caranya ambil atau korek bagian atas media tanam kaktus (jangan dibuang) hingga menyisakan setengah pot media tanam. Lalu masukkan/taburkan pupuk NPK. Setelah itu masukkan kembali media tanam yang kamu korek tadi. Timbun pupuk NPK yang baru saja kamu masukkan. Hal ini dilakukan agar pupuk tidak menguap sehingga hasil yang diberikan akan menjadi maksimal. Sedangkan pemberian pupuk kimia untuk kaktus bisa berbeda lagi. Pupuk kimia seperti bayfolan, vitabloom, atau yang lainnya bisa dengan menyemprotkan pupuk itu kearah tanaman kaktus. Pemupukan sebaiknya dilakukan sekali dalam sebulan. Jangan terlalu sering dipupuk karena justru akan membuat keindahan tampilannya berkurang.
  • Gantilah media tanam pada tanaman kaktus jika kaktus tidak menunjukkan pertumbuhannya sama sekali. Buanglah media tanam lalu gunting semua akar halus pada tanaman kaktus. Jika sudah, tanaman kaktus harus dikeringkan selama 1-2 minggu ditempat yang cukup mendapatkan sinar matahari. Jika sudah barulah kamu tanam lagi menggunakan media tanam yang baru. Biarkan lagi selama 2-3 minggu tanpa perawatan atau tanpa disiram air. Setelah 2-3 minggu barulah disiram kembali dengan cara yang sama seperti pada poin 3 diatas. Jika sudah mulai terlihat pertumbuhan dan akar baru mulai muncul, kamu sudah bisa menyiramnya secara rutin. Namun jika tidak menunjukkan pertumbuhan sama sekali penyiraman harus dilakukan lebih jarang. Selain itu penggantian medai tanam juga perlu dilakukan jika pot sudah tidak muat lagi untuk tanaman kaktus kamu.




Rabu, 22 Oktober 2014

TERRARIUM SENI YANG MENAKJUBKAN


Ungkapan wow, takjub, penasaran dan tertarik sering dijumpai saat melihat display seperti diatas ada dalam sebuah ruangan ataupun dalam taman indoor, yap itulah terrarium. Di Indonesia, terrariu belum di komersilkan sebagai produk unggulan dan merupakan sebuah inovasi yang patut dicoba untuk hobi di setiap rumah anda. Penasaran ingin membuatnya?

Terarium adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca atau plastik transparan berisi tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam kebutuhan, seperti untuk penelitian, metode bercocok tanam maupun dekorasi. Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi mini. Terarium akan menampilkan taman miniatur dalam media kaca. Terarium dapat mensimulasikan kondisi di alam yang sebenarnya dalam media kaca tersebut. Misalnya terarim dapat mensimulasikan ekosistem gurun, ekosistem padang pasir, ekosistem hutan hujan tropis maupun lainnya.



Pertama kali terarium diperkenalkan di Inggris. Diawali dengan rumah kaca mini di Kerajaan Inggris dan kaum bangsawan kemudian terarium menjadi terkenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Terarium yang saat ini tersedia, dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
·         Terarium Udara Terbuka, yaitu terarium dengan bagian atas terbuka atau tidak tertutup. Untuk membuat miniatur tanaman, media seperti ini yang paling mudah digunakan dan dirawat. Anda bahkan dapat membuat dekorasi tanaman dalam terarium jenis ini dalam waktu yang sangat singkat.

·   Terarium Tertutup, yaitu terarium dengan kondisi tertutup rapat di semua bagian. Tujuannya untuk membuat biosfer yang unik di dalam terarium tersebut. Terarium ini yang paling sulit untuk dibuat dan dirawat. Lebih banyak tantangan dalam membuat terarium jenis ini. Beberapa faktor yang harus menjadi perhatian khusus untuk terarium tertutup adalah masalah jumlah air dan pencahayaan yang tepat. Terarium jenis ini biasanya memiliki bagian atas yang kecil untuk meletakkan tanaman dan material lainnya di dalam terarium. Tentu ini bisa menjadi tantangan tersendiri.


·   Terarium Binatang, seperti namanya, terarium jenis ini digunakan untuk meletakkan binatang kecil untuk dipajang. Misalnya kadal, iguana, katak, kura-kura kecil atau ular. Tujuannya untuk menampilkan tiruan dari dunia fauna yang sebenarnya di alam bebas dengan memindahkannya ke media kaca yang menarik.


Jenis Tanaman Terarium

Mengingat terarium merupakan media kaca yang ukurannya terbatas dan memiliki biosfer yang unik, maka pemilihan tanaman yang diletakkan di dalam terarium juga haruslah tepat. Beberapa tanaman yang biasa digunakan dalam terarium antara lain sukulen, anggrek, lumut dan tanaman hias lainnya.

Apakah perbedaan terrarium terbuka dan tertutup ?

Kelebihan terrarium terbuka antara lain jenis tanaman yang digunakan lebih bervariasi, pengaruh pemanasan akibat dinding kaca dapat dikurangi, dan dapat di tempatkan di dekat jendela atau tempat-tempat terang yang terkena cahaya matahari langsung. Kelemahan dari terrarium terbuka adalah membutuhkan penyiraman yang lebih sering, hal itu karena pada terrarium ini kehilangan air cukup besar karena tidak ada penutup yang menghalangi penguapan air baik dari tanaman karena respirasi maupun dari media (evaporasi).

Kelebihan terrarium tertutup adalah tidak membutuhkan penyiraman dalam waktu yang lama, hal itu karena kelembaban di dalam wadah relatif konstan disebabkan adanya siklus air yang berputar secara kontinyu. Siklus air ini berputar mulai dari air yang diberikan ke tanaman akan masuk ke media. Penguapan air lewat tanaman (respirasi) dan penguapan air lewat media (evaporasi) akan terhalang oleh tutup dan dinding wadah, sehingga air akan jatuh kembali ke media berupa titik-titik air  melalui dinding wadah. Adanya siklus air ini menyebabkan kehilangan air sangat sedikit, sehingga kelembaban dalam wadah cukup tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian untuk memilih jenis tanaman yang sesuai.

Jenis tanaman seperti apa yang dapat digunakan pada terrarium ?

Pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan jenis dan ukuran wadah yang akan dibuat.  Adapun persyaratan tanaman sebagai berikut :
·      Ukurannya mini dan pertumbuhannya lambat
·    Daun memiliki ukuran relatif kecil, warna menarik, rimbun, tidak cacat dan berpenyakit, corak indah, dan bertekstur.
·      Memiliki ketahanan terhadap kondisi yang lembab atau yang sangat kering.
Tahan terhadap kondisi kekurangan matahari. Tanaman yang berbunga kurang cocok karena memerlukan banyak cahaya.
·      Tumbuh dan mampu bertahan hidup pada kondisi suhu ruangan.
Diusahakan agar penempatan tanaman dalam satu wadah memiliki karakteristik dan persyaratan tumbuh yang sama sehingga memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan.

Sebelum penanaman di terrarium tanaman dapat dipindahkan dari media tanah ke media arang sekam, tujuannya agar tanaman mampu beradaptasi bila dipindahkan ke media terrarium yang lebih kering.

Beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk terrarium :
·      Anthurium crystallinum (Kuping Gajah)

 Jenis tanaman ini memiliki daun berwarna hijau pekat, ukurannya lebar dan memiliki urat daun berwarna perak yang kontras dengan warna dasar daun.

·           Cryptanthus bivittatus

Tanaman ini memiliki bentuk seperti bintang, daun-daunnya tumbuh mengarah kesamping atau horizontal, kaku dan memiliki warna yang beragam seperti merah, pink, coklat, dan hijau.

·      Sanseviera

Tanaman ini memiliki bentuk daun yang melingkar dalam bentuk roset. Daunnya tebal dan kaku, berwarna hijau tua dan hijau belang putih. Bentuknya ada yang pendek atau panjang seperti pedang.

·      Scindapsus aureus (sirih-sirihan)

Tanaman merambat ini memiliki daun berbentuk hati. Dikenal terdapat tiga jenis yaitu berwarna  dasar hijau, putih krem dan kuning.

·      Hedera Helix (Ivy)

Tanaman  merambat ini memiliki bentuk daun yang menarik, berukuran kecil dan berwarna hijau dan putih. 

·      Pakis

Beberapa macam pakis dapat digunakan sebagai tanaman terrarium karena lingkungan hidupnya menyukai kondisi lembab. Tanaman ini cocok digunakan untuk terrarium jenis tertutup.

·      Kaktus

Kaktus menyukai kondisi yang kering dan tidak lembab, oleh karena itu tanaman ini cocok ditempatkan pada terrarium jenis terbuka dengan mulut kaca yang lebih lebar untuk mengurangi kelembaban dalam wadah. Penyiramannya pun lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman lain, sehingga tanaman ini tidak bisa sembarangan ditanam bersama jenis tanaman lain yang membutuhkan air lebih banyak. Biasanya kaktus ditanam dengan jenis kaktus juga.

·      Syngonium

Tanaman ini memiliki daun berbentuk panah. Terdapat beragam jenis dengan warna berbeda seperti pink, putih, hijau, dan merah tua.

·      Fittonia (mutiara)





Tanaman ini memiliki warna daun yang sangat menarik yaitu warna dasar hijau atau merah dengan urat daun halus berwarna putih. Termasuk jenis tanaman merambat, namun pertumbuhnya lambat. Tanaman ini menyukai kondisi media yang lembab. Daun akan cepat layu bila kondisi lingkungan terlalu panas.

·      Philodendron

Tanaman jenis ini memiliki daun yang agak memanjang, berwarna hijau cerah.
  
·      Peperomia

Peperomia memiliki daun dengan warna yang beragam. Permukaan dau ada yang rata maupun bergelombang. Urat daunnya jelas.
   
Apakah media tanam yang digunakan dalam terrarium ?

Keberhasilan bertanam dalam terarrium ditentukan oleh jenis medianya. Media tanam penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Adapun persyaratan media untuk terrarium antara lain :
·      Mampu menyimpan cadangan air dan menjaga kelembaban akar.
·      Mengandung unsur hara yag diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
·      Memiliki pori-pori untuk pertukaran udara akar.
·      Memiliki drainase yang baik sehingga air siraman tidak tergenang.

Beberapa media yang umum digunakan untuk terrarium antara lain:
·      Arang kayu atau arang batok
Arang kayu dan arang batok diletakkan didasar wadah. Fungsinya selain untuk menampung kelebihan air siraman juga  untuk menyerap gas-gas beracun dari sistem perakaran.

·      Bahan organik
Bahan organik yang digunakan dapat berupa arang sekam, pakis, coco peat, maupun spagnum moss. Alasan penggunaan bahan organik dalam terrarium adalah karena bahan organik mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan mampu menjaga kelembaban akar sehingga menghindari tanaman dari stress.

·      Zeolit
Zeolit merupakan batuan mineral yang memiliki kemampuan menyerap air, mengurangi keasaman media, mengurangi pertumbuhan jamur, dan menyumbangkan beberapa unsur hara. Zeolit memiliki keungulan sebagai indikator  media kekurangan air. Zeolit yang basah setelah disiram akan berwarna biru kehijauan, apabila kekurangan air maka zeolit akan berubah warna putih atau abu-abu. Hal ini memudahkan dalam pemeliharaan terrarium.  

Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat terrarium ?

Pembuatan terrarium terbuka lebih mudah dibandingkan yag tertutup karena pada terrarium terbuka tangan dapat menjangkau media dan tanaman, namun untuk membuat terrarium tertutup dengan mulut yang kecil diperlukan alat-alat kecil bertangkai panjang untuk menjangkau bagian dalam yag sulit dilakukan dengan tangan.

Alat yang diperlukan antara lain :
·      Sendok bertangkai panjang
·      Corong untuk memasukkan media
·      Sumpit untuk memasukkan tanaman.
·      Sprayer
·      Gunting
·      lap atau tissue
·      Ember

Bahan yang diperlukan antara lain :
·      Wadah
·      Tanaman yang telah dibersihkan akarnya dari tanah
·      Media terdiri dari Arang, kompos steril, zeolit ukuran 3, 2 dan 1, serta aksesoris berupa batu dan kerikil.

Bagamana tahapan membuat terrarium ?

Membuat terrarium caranya mudah, langkah-langkahnya antara lain sebagai berikut :
·   Tutupi permukaan dasar wadah dengan arang hingga tertutup. Arang berbentuk kecil-kecil tapi tidak hancur.
·      Lapisan kedua ditambahkan zeolit ukuran 4 hingga tertutup rata.
·      Tambahkan bahan organik seperti cocopeat.
·    Tanam akar tanaman yang telah bersih dari tanah di dalam bahan organik. Atur bentuk dan susunannya agar terlihat indah.
·  Tutupi perlahan dengan zeolit ukuran 2. Agar tidak berantakan dapat menggunakan corong.
·      Lapisan teratas ditutupi dengan zeolit ukuran 1.
·      Hiasi permukan atas dengan aksesoris seperti pasir pantai atau bebatuan.
·    Setelah selesai, semprot terrarium dengan sprayer perlahan hingga air meresap hingga lapisan terbawah.
·      Bersihkan permukaan kaca dengan kain.
          
Bagaimana cara mendesain terrarium ?

Mendesain terrarium cukup mudah, beberapa langkah yang harus diperhatikan atara lain sebagai berikut :
·     Tentukan tema terrarium misalnya tema pantai yaitu menggunakan tanaman palem dan aksesoris pasir pantai, atau tema  tropis  menggunakan tanaman pakis dan batu gunung.
·      Pilih tanaman yang memiliki perbedaan tinggi, warna, dan tekstur daun.
·     Tentukan apakah akan membuat terrarium yang dilihat dari satu sisi atau semua sisi, hal itu mempengaruhi posisi penempatan tanaman. Bila terrarium yang dilihat semua sisi maka tempatkan tanaman yang tertinggi di tengah, namun bila terrarium satu sisi berarti letakkan tanaman tertinggi di posisi paling belakang.
·   Kontur media adalah tinggi rendahnya media atau kemiringan media. Buat media tidak terlalu datar untuk membut kesan lebih alami.
·      Jumlah media tanam yang digunakan jangan lebih dari 1/3 bagian wadah, tujuannya agar terdapat ruang untuk tanaman tumbuh dan untuk keindahan.
· Jangan menempatkan tanaman terlalu padat,  sisakan ruang untuk pertumbuhan tanaman. Hindari daun mengenai dinding kaca.
·   Hiasi dengan aksesoris seperti pasir pantai atau batuan berwarna pada permukaan media sesuai dengan tema.
·  Tempatkan satu tanaman dengan warna yang mencolok sebagai point of interest, misalnya Cryptanthus warna pink.
·     Aksesoris miniatur rumah atau kolam dapat dibuat sehingga solah-olah menjadi miniatur taman sesungguhnya.
·      Tambahkan pita yang dikalungkan dileher wadah untuk mempermanis terrarium.

Bagaimana cara memeliharan terrarium ?

Memelihara terrarium tidak sulit. Beberapa alat sederhana yang harus disiapkan untuk perawatan antara lain lap, gunting, sendok plastik dan sprayer. Beberapa langkah perawatan terarrium antara lain :
·      Siram terrarium 2-3 hari sekali dengan sprayer hingga media paling dasar basah. Hindari penggenangan dasar di dasar media, sehingga usahakan untuk menyiram secara perlahan.
·      Basahi daun setiap pagi dengan sedikit air agar tanaman tetap segar.
·      Pupuk tanaman dengan pupuk daun sebulan sekali agar tanaman tidak kekurangan hara dan tetap terlihat subur. Tanaman jangan dipupuk terlalu banayk dan sering karena dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman yang cepat akan mengurangi keindahan desain terrarium karena bentuk tanaman akan terlihat besar dn tidak proporsional lagi dengan ukuran wadah.
·   Apabila ada tanaman yang sudah terlalu besar dapat dipotong bila tidak mengurangi keindahannya, apabila sudah tidak proposional dapat dikeluarkan dan diganti dengan tanaman lain.
·      Buang daun yang sudah tua atau yang berpenyakit.
·  Apabila tanaman terindikasi berpenyakit dan sulit diselamatkan maka dapat diganti tanaman lain untuk menghindari penularan ke tanaman lain.
·      Bersihkan wadah kaca bagian luar dan dalam secara rutin untuk menghindari penutupan sinar matahari ke tanaman karena kotoran.·      Simpan terarium di tempat yang memiliki cahaya dan sirkulasi udara yang baik, namun hindari sinar matahari langsung.